KAULAH SAHABATKU


Aku bangga dapati dirimu seadanya.. kupikir, pantaslah dirimu kutemani aku bahagia, sungguh ingin terurai kata... KAULAH SAHABATKU.... bila hari-harimu berselimutkan duka kudoakan Damai bagimu bila hari-harimu tertimpa bahaya kudoakan KASIH bagimu bila hari-harimu berlarut ceria kudoakan BAHAGIA bersamamu selama matahari masih terbit dan tenggelam selama bulan dan bintang dilangit masih bercahaya selama panas dan hujan masih silih berganti AKULAH SAHABATMU bersama kita merangkai KARSA bersama kita menyusun CERITA bersama kita satukan ASA berjalan terus bersama CINTA bila mungkin adanya, kita kan bersama selalu dan selamanya dalam doa dan pinta...... BAHAGIA....

Rabu, 11 Maret 2009

DOA
PENUTUPAN DIKLAT PLPG

Ya Allah…
Segala puji bagi Engkau yang telah mengutus Rasul-Mu, Muhammad saw. di penghujung zaman, yang membawakan kami pelita benderang di era kejahiliahan. Limpahkanlah sholawat kepadanya, ya Allah… kepada keluarga dan para sahabatnya.

Purna sudah tugas mulia ini kami jalankan. Jaladri telah kami lewati. Rasa cemas, rindu rumah, dingin menusuk, bahkan sakit kami lewatidengan senyum, sapa, dan syukur.

Hari-hari panjangperjalanan menusuk halimun qolbu. Kumandang subuh bangunkan kami dalam sayup-sayup angin tangkuban perahu.

Ilmu pembelajaran telah kami genggam.
Siasat pembelajaran telah kami dapat
Sejuta pembelajaran telah kami simpan dalam laci memori
’kan kami tuang dalam-dalam pada nadi putra-putri kami
’kan kami tanam dalam-dalam pada ruh siswa-siswa kami.
’kan kami tumpahkan pada benak anak-anak pertiwi
’kan kami patri pada laskar-laskar pelangi kami,
Pada anak bangsa kami.

Ya Allah,...
Kuatkanlah kami lahir dan batin
Tanamkan keikhlasan pada qolbu kami
Tanamkan sikap profesional pada tiapa laku kami.

Engkau Maha Mendengar
Engkau Maha meluluskan doa kami,

Amin...

Kamis, 05 Maret 2009

CALEG

CALEG

Apakah anda tertarik dengan politik?? Inginkah anda jadi CALEG?? Siapkah anda jadi CALEG?? Atau jangan-jangan anda sudah CALEG.? Mudah-mudahan anda benar-benar CALEG, bukan CALEG. CALEG = Cerdas - Aktif - Lembut - Empati - Giat (bekerja) Seorang muslim, apalagi mengaku politisi, dituntut untuk mampu bersikap, bertutur kata dan bekerja secara Cerdas.? Itu sudah pasti.? Kalau nggak cerdas, ya jadi preman aja ...
Kemudian dia harus Aktif mengambil inisiatif dalam hal-hal yang memerlukan amar ma'ruf nahi munkar, jangan selalu nunggu laporan resmi.? Lha bagaimana, wong yang lapor saja sering takut, entar malah dikira "mencemarkan nama baik".? Namun terhadap rakyat, terutama dhuafa, dia harus berlaku Lembut, tidak suka memeras, atau membuat aturan yang membuat rakyat gelisah, risau, menderita.?
Dia harus punya Empati, tidak cukup hanya simpati, termasuk kepada mereka yang di luar basis massanya, bahkan terhadap mereka yang non muslim sekalipun, apalagi yang dhuafa atau yang terzhalimi.?
Dan di atas itu semua, dia wajib Giat bekerja, tentunya kerja dalam arti amal shaleh, yang sesuai hukum-hukum syara'.? Giat tidak sekedar karena mengharap harta atau tahta, tapi karena mengharap ridha Allah swt. Sebagai politisi, CALEG tipe pertama ini akan bermanfaat bagi ummat di mana saja, sekalipun tidak pernah didaftarkan ke KPU, apalagi duduk di parlemen. Jangan sampai anda jadi CALEG tipe kedua, yaitu: CALEG = Ceroboh - Angin-anginan - Liar - Enaknya sendiri - Gila Politisi yang tidak berorientasi kepada syariat Islam, dapat dipastikan akan menjadi caleg tipe kedua ini.? Kalau dia duduk di parlemen, dia akan menjadi legislator yang Ceroboh.? Kita melihat banyak sekali undang-undang (UU SDA) atau lembaga (MK, KPK) yang dibuat dengan tergesa-gesa dan terkesan asal memenuhi target.? Kilahnya selalu: "toh nanti gampang diamandemen".?
Maka, orang-orang seperti ini ucapannya hanya Angin-anginan.? Kalau pas cari suara dari massa Islam, mereka berlagak pro-Islam, bahkan pernah melontarkan statement "Islam melarang presiden wanita".? Tapi setelah ada kepentingan lain, mereka tak segan menjilat ludahnya sendiri.
Tak heran, politisi semacam ini cukup "Liar".? Mereka memeras kanan-kiri.? APBN/APBD diperas.? Pengusaha juga diperas.? Korban penggusuran mau menyampaikan keluhan saja diperas.? Apalagi kalau mereka lagi jalan-jalan ke luar negeri.? Alasannya "studi banding", tapi sering yang dibandingin hanya "daging" anak orang ...
Dan udah jelas kalau orientasi politisi ini juga "Enaknya sendiri".? Egois.? Pokoknya dia, keluarganya, kroninya, kelompoknya, OK punya.? Yang lain mau kecemplung sumur, mau ketabrak kereta, itu bukan urusannya ...? kecuali kalau masih bisa buat promosi ...?
Dan kalau tidak mau ikutan "edan" semacam ini, ya siap-siap saja untuk jadi "Gila".? Saya bayangkan apa tidak stress itu anggota DPRD yang selalu sendirian menentang keputusan seluruh parlemen, di mana anggota-anggota lain (yang juga dari parpol Islam, atau setidaknya berkonstituen Islam) ikut-ikutan menjarah harta negara.? Padahal mengambil milik orang lain seberat zarrah saja bakal diperhitungkan, ini koq malah penjarahan. Yah, kalau udah gitu, apa anda masih pingin jadi CALEG?