Sabtu, 16 Februari 2008
wanita
Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan.
Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.
Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele...? hingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya...sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu... kau menjad! i lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.
Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan. Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki... tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi.... tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi.
Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya... kata-kata yang lembut... ungkapan-ungkapan sayang yang sepele... namun baginya sangat berarti... membuatnya aman di dekatmu....
Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tu! mbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang... seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.
Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan wanita, itu sepersekian dari hidupnya.... tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya...Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki... apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana.... karena mere! ka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga... karena kau dan dia adalah satu.... dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu.
Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan.
Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.
Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele...? hingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya...sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu... kau menjad! i lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.
Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan. Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki... tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi.... tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi.
Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya... kata-kata yang lembut... ungkapan-ungkapan sayang yang sepele... namun baginya sangat berarti... membuatnya aman di dekatmu....
Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tu! mbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang... seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.
Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan wanita, itu sepersekian dari hidupnya.... tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya...Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki... apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana.... karena mere! ka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga... karena kau dan dia adalah satu.... dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu
.
IBU
Dalam Genggaman Cinta muIbu....
Dalam genggaman cintamu
Dulu aku masih dalam buaian cintamu
Dulu kau memblaiku dengan sayang
Dulu kau memelukku dngan kehangatan
Dulu kau lindungi aku dari segala bahaya
Dulu kau selalu membawaku kemanapun kau pergi
Dan...kini aku telah dewasa
Yang selalu memikirkan diriku sendiri
Yang selalu pergi kemanapun yang aku suka tanpa mu
Yang selalu melakukan tindakan tanpa izinmu
Yang merasa tidak serasi berjlan dngan muIbu...
Aku tahu hatimu terlukaSaat aku berkta kasar padamu
Saat tingkahku tak sesuai dengan ajaranmu
Saat ku tak lagi menuruti nasihatmu
Saat ku tak lagi perduli dengan muIbu...
Maafkanlah akuYang jarang mengingat buaian mu
Yang lupa akan kasih sayang mu
Yang selalu sok tahu dan sok pintar akan hidupku
Keluh ku kau dengarkan, tapi tangismu ku hiraukan
Ibu...Suatu saat aku akan seperti mu
Menjadi ibu dari anak-anak ku
Saat segenap raga kan kuberikan untuk anak-anakku
Sama seperti kau memberikan waktu dan cintamu hanya untuk ku
Ibu...Maafkan akuYang tak begitu memperhatikan kesehatanku
Yang tak memperdulikan berapa kerutan diwajah mu
Yang yak merasakan tangis dan ceria mu
yang tak pernah memberikan kebanggaan padamu
kini aku hanya bisa menyesali dan berdoa untuk mu
Saat hujan tak lagi menyapa mu
Saat butiran-butiran pasir mulai membentuk gundukan
Hingga hanya nisanmu yang basah dan menguning
Dalam Genggaman Cinta muIbu....
Dalam genggaman cintamu
Dulu aku masih dalam buaian cintamu
Dulu kau memblaiku dengan sayang
Dulu kau memelukku dngan kehangatan
Dulu kau lindungi aku dari segala bahaya
Dulu kau selalu membawaku kemanapun kau pergi
Dan...kini aku telah dewasa
Yang selalu memikirkan diriku sendiri
Yang selalu pergi kemanapun yang aku suka tanpa mu
Yang selalu melakukan tindakan tanpa izinmu
Yang merasa tidak serasi berjlan dngan muIbu...
Aku tahu hatimu terlukaSaat aku berkta kasar padamu
Saat tingkahku tak sesuai dengan ajaranmu
Saat ku tak lagi menuruti nasihatmu
Saat ku tak lagi perduli dengan muIbu...
Maafkanlah akuYang jarang mengingat buaian mu
Yang lupa akan kasih sayang mu
Yang selalu sok tahu dan sok pintar akan hidupku
Keluh ku kau dengarkan, tapi tangismu ku hiraukan
Ibu...Suatu saat aku akan seperti mu
Menjadi ibu dari anak-anak ku
Saat segenap raga kan kuberikan untuk anak-anakku
Sama seperti kau memberikan waktu dan cintamu hanya untuk ku
Ibu...Maafkan akuYang tak begitu memperhatikan kesehatanku
Yang tak memperdulikan berapa kerutan diwajah mu
Yang yak merasakan tangis dan ceria mu
yang tak pernah memberikan kebanggaan padamu
kini aku hanya bisa menyesali dan berdoa untuk mu
Saat hujan tak lagi menyapa mu
Saat butiran-butiran pasir mulai membentuk gundukan
Hingga hanya nisanmu yang basah dan menguning
Langganan:
Postingan (Atom)